Atambua, faktantt.com – Kasus dugaan penyelundupan uang ratusan ribu dolar Amerika Serikat dan bahan bakar minyak (BBM) dari Atambua, Kabupaten Belu, menuju Timor Leste, kembali mencoreng citra wilayah perbatasan. Publik perbatasan dibuat terkejut dengan kabar yang beredar luas ini .
Seorang pengusaha ternama asal Belu disebut-sebut sebagai dalang di balik pergerakan uang dan BBM ilegal tersebut. Tim Gabungan Bea Cukai Timor Leste berhasil mengamankan barang bukti di Distrik Liquisa pada Rabu, 22 Oktober 2025 .
Dalam operasi tersebut, tim gabungan yang berkoordinasi dengan Bea Cukai Timor Leste berhasil menyita uang tunai sebesar 111.000 dolar AS dan ratusan liter BBM yang terdiri dari solar, bensin, dan oli. Barang-barang tersebut diangkut menggunakan lima unit mobil Fuso dari arah Atambua menuju Timor Leste melalui PLBN Motaain .
Modus operandi yang digunakan pelaku terbilang rapi. Uang dolar disembunyikan dalam karung putih yang diikat rapat dan disembunyikan di bagian dalam salah satu mobil. Selain itu, pelaku juga menutup terpal mobil agar terlihat seperti kendaraan kosong, sehingga dapat melintas tanpa pemeriksaan ketat di perbatasan .
Ketua Tim Gabungan, Jose Sarmento Freitas, menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan bagian dari operasi lanjutan yang telah dilakukan di Dili, Maliana, dan Suai. “Kami menemukan uang dolar yang disembunyikan dalam kendaraan. Uang dan para pelaku saat ini diamankan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya seperti dikutip dari RTTL .
Sementara itu, Mouzinho Correia dari Kepolisian Timor Leste menegaskan bahwa membawa uang dalam jumlah besar lintas negara harus disertai bukti dan rekomendasi dari bank serta izin resmi dari kedua pemerintah. “Mereka membawa uang dolar dan BBM tanpa dokumen sah. Kami telah mengambil keterangan dari lima warga negara Indonesia dan mengidentifikasi pemilik uang yang disebut berasal dari Dili dan Atambua,” ungkap Mouzinho .
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya di wilayah perbatasan, pengusaha asal Belu tersebut diduga akan menjalankan bisnis perdagangan hasil bumi di Timor Leste, terutama komoditas pertanian dan perkebunan dari wilayah Dili dan sekitarnya .
Namun, sumber yang enggan disebutkan namanya itu menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak dilengkapi dengan izin resmi lintas negara, baik terkait pembawaan uang dalam jumlah besar maupun pengangkutan BBM. “Informasinya, uang itu untuk membeli hasil bumi dari petani di Timor Leste, tapi tanpa izin. Jadi, ini dianggap penyelundupan,” jelasnya .
Kabar ini memicu reaksi keras dari masyarakat Belu. Banyak warga yang mendesak aparat penegak hukum di Indonesia untuk bertindak cepat dan transparan. “Kalau benar pengusaha dari Belu, maka aparat harus bergerak. Ini bukan perkara kecil. BBM di Atambua sering langka, tapi ada yang bisa membawa ratusan liter keluar,” ujar seorang warga Atambua pada Sabtu (25/10/2025) .
Hingga berita ini diturunkan, identitas pengusaha asal Belu yang diduga sebagai pemilik uang dan BBM tersebut belum diumumkan secara resmi. Koordinasi antara aparat Indonesia dan Timor Leste diharapkan dapat segera dilakukan untuk mengungkap jaringan lintas batas yang merugikan negara ini .

Laporkan
Redaksi










