Robertus Stefanus Fatin (Even Radio) warga halituku desa Naekasa.
Belu,faktantt.com- Robertus Stefanus Fatin, seorang warga Dusun Halituku, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, mengungkapkan kekecewaannya karena tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Keluhan ini disampaikan Robertus saat ditemui di kediamannya, Selasa, 30 September 2025.
Robertus mengaku heran mengapa namanya tidak pernah terdaftar sebagai penerima bantuan, baik dari pemerintah desa maupun pemerintah pusat.
“Sumpah pak, memang kenyataannya saya tidak pernah mendapatkan bantuan. Dari dulu sampai sekarang nama saya tidak pernah ada,” ujarnya dengan nada kesal.
Ia menambahkan, bantuan barang dan hewan di trans Halituku juga tidak jelas. Bahkan, ia menuding ada indikasi penjualan barang-barang inventaris desa.
“Ada mesin mol pakan yang diduga dijual. Juga barang-barang yang ada di Pustu, koperasi, dan balai desa,” ungkapnya.
Robertus, yang akrab disapa Even, menuturkan bahwa hampir semua warga di Dusun Halituku terdaftar sebagai penerima bantuan, kecuali dirinya. Ia merasa aneh karena orang lain yang bukan warga asli Desa Naekasa, tetapi tinggal di trans Halituku, justru mendapatkan bantuan.
“Orang yang sudah pergi ke Kalimantan saja masih ada namanya. Rumah mereka juga sudah dibongkar, tetap ada nama. Orang dari desa lain yang hanya menumpang di trans Halituku juga bisa dapat bantuan. Semua yang di trans ada nama, saya sendiri yang tidak ada,” keluhnya.
Even berharap pemerintah desa dan kabupaten segera menindaklanjuti keluhannya ini. Ia meminta agar ada transparansi dalam penyaluran bantuan sehingga tepat sasaran dan tidak ada warga yang merasa diabaikan.
Pemerintah Desa Naekasa belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan Robertus ini. Media ini masih berupaya menghubungi pihak terkait untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.
Kasus yang dialami Robertus ini menambah daftar panjang keluhan warga terkait penyaluran bantuan yang tidak merata.
Diharapkan, pemerintah dapat lebih serius dalam menangani masalah ini agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah tidak luntur.
Editor : Haman Hendrikus

Laporkan
Redaksi










