Pemda belu bangun kerjasama dengan IPB university.
Belu, faktantt.Com – Kabupaten Belu, yang terletak di garis depan perbatasan Indonesia-Timor Leste (RDTL), kini tengah memasuki babak baru dalam pembangunan ekonominya. Pemerintah Kabupaten Belu menggandeng IPB University sebagai mitra strategis untuk merancang dan mengembangkan komoditas unggulan yang diharapkan dapat mengangkat perekonomian wilayah perbatasan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Belu, Drs. Nikolaus U. K. Birri, secara resmi menerima kunjungan Ketua Program Studi Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB University, Prof. Dr. Edi Santosa, SP., M.Si. Pertemuan ini menandai dimulainya program kemitraan yang akan berlangsung selama empat bulan, dengan fokus utama pada pengembangan komoditas unggulan di kawasan transmigrasi dan wilayah perbatasan.
“Kami sangat menyambut baik kerjasama dengan IPB University. Kami percaya, dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki IPB, kita dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada di Belu untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Nikolaus Birri dalam sambutannya.
Prof. Edi Santosa menjelaskan bahwa program ini akan melibatkan serangkaian kegiatan, mulai dari penelitian mendalam untuk mengidentifikasi komoditas yang paling potensial, hingga pelatihan dan pendampingan bagi para petani lokal. “Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat, untuk memastikan program ini berjalan sukses dan memberikan dampak yang signifikan,” katanya.
Sekretaris Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Belu, Marselinus Koli, S.Sos., menambahkan bahwa program ini juga akan fokus pada peningkatan kualitas produksi dan pemasaran komoditas unggulan. “Kami ingin memastikan bahwa petani di Belu tidak hanya mampu menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga mampu memasarkannya dengan harga yang kompetitif,” jelasnya.
Tidak hanya melibatkan para ahli dari IPB University, program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari IPB dan Universitas Timor (Unimor) untuk terlibat langsung dalam proses pengembangan komoditas unggulan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan inovasi dalam pengembangan ekonomi wilayah perbatasan.
Para camat dan kepala desa juga turut hadir dalam pertemuan tersebut, menunjukkan komitmen penuh dari pemerintah daerah untuk mendukung program ini. Diharapkan, dengan adanya program kemitraan ini, Kabupaten Belu dapat menjadi model pengembangan ekonomi di wilayah perbatasan yang berkelanjutan dan inklusif.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat, transformasi Belu menuju wilayah yang maju, mandiri, dan berdaya saing semakin nyata. Program ini bukan hanya tentang pengembangan komoditas unggulan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Belu.
Editor : Haman Hendrikus

Laporkan
Redaksi










