NTTBeritaDaerahHukrimNasional

Sengketa Batas Negara Memanas: Warga Inbate Tertembak dalam Aksi Protes Pembangunan Pilar

68
×

Sengketa Batas Negara Memanas: Warga Inbate Tertembak dalam Aksi Protes Pembangunan Pilar

Sebarkan artikel ini

Warga Inbate Tertembak dalam Aksi Protes Pembangunan Pilar

TTU, faktantt. Com – Ketegangan di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste kembali memuncak setelah seorang warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, dilaporkan terkena tembakan pada Senin (25/8/205) pagi.

Insiden ini terjadi saat sekelompok warga melakukan aksi protes terkait pembangunan 100 pilar batas negara yang mereka anggap merugikan.

Menurut laporan yang dihimpun, kejadian bermula ketika warga Desa Inbate mendengar informasi mengenai rencana pembangunan 100 pilar batas negara dari Desa Inbate hingga Desa Nunpo.

Baca Juga:  Perkuat Sinergi Pemda dan BPJS,Wakil Bupati Belu Pimpin Rapat Forum Komunikasi dan Kemitraan JKN

Sebagian warga merasa tidak puas karena lahan pertanian mereka yang selama ini dikelola, masuk ke dalam wilayah Republik Demokrat Timor Leste.

Pemicu utama konflik ini adalah keberadaan pilar No. 35 yang menjadi masalah perbatasan yang belum terselesaikan. Pemerintah pusat mengklaim bahwa masalah ini sudah final, namun masyarakat lokal merasa tidak pernah menerima informasi detail mengenai kesepakatan yang telah dibuat.

Warga Desa Inbate bersikeras mempertahankan batas provinsi yang telah disepakati pada tahun 1988. Mereka meyakini bahwa lahan yang mereka kelola adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia, sesuai dengan kesepakatan tersebut.

Baca Juga:  Wabub Belu Pimpin Rapat Persiapan Tour The En Te Te 2025: Ajang Promosi NTT di Mata Dunia!

Pada hari kejadian, sejumlah warga yang merasa dirugikan berkumpul di lokasi pembangunan pilar untuk melakukan aksi protes. Mereka berharap pembangunan tersebut dihentikan sampai ada kejelasan mengenai status lahan mereka.

Dalam aksi tersebut, seorang warga bernama Paulus Oki terkena luka tembak di bahu kanan. Hingga saat ini, belum diketahui jenis senjata yang digunakan oleh anggota UPF (Unit Polisi Perbatasan) Timor Leste yang diduga melakukan penembakan.

Kejadian ini semakin memperkeruh suasana di wilayah perbatasan. Masyarakat setempat mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk segera turun tangan menyelesaikan masalah ini secara adil dan transparan. Mereka juga meminta jaminan keamanan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Baca Juga:  Koperasi Merah Putih: Senjata Baru Ekonomi Desa di Tapal Batas

Pemerintah daerah setempat telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan perwakilan dari pemerintah pusat untuk melakukan investigasi terkait insiden penembakan ini.

Diharapkan, solusi yang adil dan menguntungkan kedua belah pihak dapat segera ditemukan demi menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah perbatasan.

Editor : Haman Hendrikus 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *