Abel Tinus Bere, warga Dusun Lamasi A, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim), Kabupaten Belu.
Atambua, faktantt. Com – Suasana tegang menyelimuti wilayah perbatasan antara Republik Indonesia (RI) dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) setelah seorang warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas tertembak. Insiden ini memicu investigasi mendalam oleh pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab dan pelaku penembakan.
Korban diketahui bernama Abel Tinus Bere, warga Dusun Lamasi A, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim), Kabupaten Belu. Abel ditemukan meninggal dunia pada Minggu, 17 Agustus 2025, sekitar pukul 14.30 WITA, di wilayah Fatumea, Distrik Suai/Kobalima, Timor Leste.
Informasi awal yang dihimpun menyebutkan bahwa Abel Tinus Bere pergi berburu bersama beberapa warga lainnya pada Sabtu, 16 Agustus 2025, sekitar pukul 18.00 WITA. Keluarga korban baru menerima kabar duka pada Minggu siang, sekitar pukul 14.30 WITA, yang menyebutkan bahwa Abel tewas akibat tertembak senapan angin (PCP) oleh warga Timor Leste.
Mendapat laporan tersebut, Danpos Fatubesi Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 741/GN bersama anggotanya dan puluhan warga segera menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Di sisi lain, Polsek Tastim yang dipimpin oleh Waka Polsek berupaya mencegah masyarakat atau keluarga korban untuk mendekati lokasi kejadian.
Waka Polsek Tastim menjelaskan kepada masyarakat dan keluarga korban bahwa kasus ini akan ditangani oleh pihak berwenang. Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta memastikan proses investigasi dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan.
Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pendalaman terkait motif dan kronologi penembakan. Tim investigasi juga berkoordinasi dengan pihak berwenang Timor Leste untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat.
Insiden ini menambah catatan permasalahan di wilayah perbatasan RI-RDTL, yang seringkali diwarnai dengan berbagai isu seperti perlintasan ilegal, penyelundupan, dan sengketa lahan. Pemerintah daerah dan aparat keamanan diharapkan dapat meningkatkan upaya pengawasan dan patroli guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Editor : Haman Hendrikus

Laporkan
Redaksi










