Bupati TTU Yosep Falentinus Delasale Kebo,turun langsung meninjau lokasi di Pantai Temkuna, Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara.
TTU,faktantt.com- Peristiwa langka terjadi di wilayah pesisir utara Kabupaten Timor Tengah Utara. Seekor ikan paus raksasa ditemukan warga dalam kondisi mati terdampar di Pantai Temkuna, Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Rabu pagi (30/7). Bangkai mamalia laut itu diperkirakan memiliki panjang antara 8 hingga 12 meter.
Penemuan bangkai paus ini sontak menggemparkan warga setempat. Informasi awal dihimpun dari laporan Kepala Desa Humusu Wini, Petrus Kolo, menyebutkan bahwa bangkai paus pertama kali ditemukan oleh para nelayan yang sedang melaut di sekitar perairan Temkuna. Menindaklanjuti temuan tersebut, aparat desa langsung melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten TTU, Kepolisian, dan TNI untuk langkah penanganan.
Menanggapi kejadian itu, Bupati Timor Tengah Utara, Yosep Falentinus Delasale Kebo, segera turun ke lokasi dan memimpin langsung pemantauan menggunakan kapal patroli milik Tagana. Kehadiran orang nomor satu di TTU itu menunjukkan perhatian serius pemerintah daerah terhadap isu lingkungan dan keselamatan warga.
“Kita sudah koordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi NTT untuk penanganan lebih lanjut. Mengingat kondisi bangkai yang mulai membusuk, opsi penguburan akan segera dilakukan di lokasi yang jauh dari permukiman,” tegas Bupati Falent kepada wartawan di lokasi.
Menurut keterangan lanjutan dari Bupati Falent, peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Ia mengenang bahwa pada tahun 1985, kejadian serupa juga terjadi di pantai yang sama saat dirinya masih kecil. Kala itu, bangkai paus yang terdampar sempat dibagikan dagingnya kepada warga sekitar.
“Fenomena seperti ini harus jadi refleksi bahwa ada yang terjadi di laut kita. Apakah ini karena arus, ataukah karena kerusakan ekosistem? Kita harus cari tahu dan kawal ini secara ilmiah dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Pantauan tim GardaTimor.ID di lapangan, sejumlah warga tampak berkumpul di sekitar bangkai paus, bahkan beberapa sudah terlihat menguliti bagian tubuh paus untuk diambil dagingnya. Kondisi ini dikhawatirkan dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, mengingat proses pembusukan sudah berlangsung.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait mengimbau agar warga tidak mengonsumsi daging dari bangkai paus tersebut dan menunggu penanganan resmi dari pihak berwenang.
Sementara itu, aparat dari Polsek Insana Utara dan personel TNI turut berjaga di lokasi untuk membantu mengamankan situasi dan mengatur kerumunan warga yang terus berdatangan.
Peristiwa ini sekaligus menjadi alarm bagi semua pihak, termasuk akademisi, pemerhati lingkungan, dan institusi negara, untuk memperkuat pengawasan serta riset terhadap kondisi biota laut di kawasan pesisir NTT, terutama wilayah perairan utara TTU yang selama ini belum banyak tersentuh pengelolaan berbasis konservasi.(Bojes)

Laporkan
Redaksi










