BeritaDaerahKesehatanNasionalNTT

Pentingnya Peran Bersama,Wabup Belu Buka Diseminasi Kelurahan-Desa Siaga TBC dan Penanggulangan Stunting

46
×

Pentingnya Peran Bersama,Wabup Belu Buka Diseminasi Kelurahan-Desa Siaga TBC dan Penanggulangan Stunting

Sebarkan artikel ini

Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST, secara resmi membuka kegiatan Diseminasi

Atambua, faktantt.Com – Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST, secara resmi membuka kegiatan Diseminasi Kelurahan/Desa Siaga Tuberkulosis dan Penanggulangan Stunting di lantai satu Kantor Bupati Belu, Rabu (30/07/2025).

Dalam sambutannya, Wabup Vicente Hornai Gonsalves, ST menegaskan pentingnya peran bersama dalam menanggulangi Tuberkulosis (TBC) dan menekan angka stunting di Kabupaten Belu. Menurutnya, Indonesia saat ini masih menduduki peringkat kedua kasus TBC tertinggi di dunia setelah India, dengan beban kasus baru mencapai lebih dari satu juta orang dan angka kematian 125.000 jiwa per tahun.

Baca Juga:  Piche Kota Siap Guncang Atambua dalam Konser "Closing Ceremony Semarak Kemerdekaan"

“Sampai Juni 2025, cakupan penemuan kasus TBC di Belu baru 209 kasus dari target 817 kasus. Masih ada gap penemuan sebesar 74,45% atau 608 kasus,” jelas Wabup Vicente.

Ia menyebut, rendahnya pemahaman masyarakat tentang TBC dan kurangnya kesadaran memeriksakan diri menjadi tantangan penanganan di lapangan. Padahal, TBC adalah penyakit menular yang dapat disembuhkan sepenuhnya bila ditemukan dan diobati dengan tepat.

Untuk mempercepat eliminasi TBC, pemerintah pusat telah mendorong program Desa/Kelurahan Siaga TBC dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, lintas sektor, dan berbagai pemangku kepentingan. Targetnya, Indonesia bebas TBC pada 2030.

Baca Juga:  Lantik dan Ambil Sumpah PNS,Wabup Belu Tekankan Integritas dan Dedikasi ASN

Selain TBC, Wabup Vicente juga menyoroti kasus stunting di Belu yang masih fluktuatif. Ia menyebutkan, hasil pengukuran pada Agustus 2024 mencatat prevalensi stunting sebesar 14,44%, namun naik menjadi 23,29% pada Februari 2025.

“Ini berarti ada peningkatan sebesar 8,8%. Pencegahan stunting memerlukan kerja sama lintas sektor, mulai dari pemerintah, dunia usaha, LSM, hingga masyarakat,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Belu sendiri telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) yang menjamin seluruh masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan gratis cukup dengan KTP/Kartu Keluarga. Wabup Belu berharap kebijakan ini dapat mendukung penanganan TBC sekaligus berdampak pada upaya penurunan angka stunting di Belu.

Baca Juga:  Tour de NTT Jadi Pelajaran di Luar Kelas: Pemda Belu Ingin Siswa Kenal Balap Sepeda

“Mari kita semua berpartisipasi aktif mendukung upaya eliminasi TBC dan penurunan stunting demi terwujudnya masyarakat Belu yang sehat dan berkualitas,” pungkas Wabup Vicente Hornai Gonsalves.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Belu, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat, lurah, serta para narasumber.

Editor : Haman Hendriques 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *