BeritaDaerahHukrimNasionalNTT

Halilulik Mencekam: Remaja 16 Tahun Serang Imam Katolik, Massa Geram, Polisi Turun Tangan

500
×

Halilulik Mencekam: Remaja 16 Tahun Serang Imam Katolik, Massa Geram, Polisi Turun Tangan

Sebarkan artikel ini

Remaja 16 Tahun asal Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu diamankan polisi.

Belu, faktantt.com – Suasana mencekam menyelimuti Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Selasa (29/7) pagi. Seorang remaja berusia 16 tahun, Johan Teti, diduga menyerang Romo Yogar Falo, Pr., seorang imam Katolik di Paroki Halilulik Keuskupan Atambua. Peristiwa ini memicu kemarahan warga dan membutuhkan intervensi cepat dari aparat kepolisian untuk mencegah eskalasi konflik.

Insiden bermula sekitar pukul 07.00 WITA di Terminal Bundaran Tugu Seroja, Halilulik. Johan Teti, pelajar asal Dusun Halibaurena, Desa Naitimu, tanpa alasan yang jelas, menyerang seorang pemuda gereja yang sedang mengantar perlengkapan masak ke sebuah pameran di Emaus Nenuk. Serangan tersebut dilakukan dengan pukulan dan tendangan.

Baca Juga:  Wakil Bupati Belu Serahkan SK Pengangkatan PPPK Tahap II dan CPNS Lulusan IPDN Angkatan XXXII

Pemuda yang menjadi korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Romo Yogar Falo. Mendengar laporan tersebut, Romo Yogar bergegas menuju lokasi kejadian untuk menyelidiki. Sesampainya di lokasi, ia mendapati Johan Teti dalam kondisi yang diduga mabuk. Romo Yogar kemudian mempertanyakan tindakan pelaku.

Namun, alih-alih meminta maaf, Johan Teti justru merespon dengan kata-kata kasar dan menantang Romo Yogar. Dalam situasi yang memanas, Romo Yogar spontan menampar pelaku sebagai reaksi atas provokasi dan sikap tidak terpuji yang ditunjukkan Johan Teti.

Baca Juga:  Perkuat Sinergi Pemda dan BPJS,Wakil Bupati Belu Pimpin Rapat Forum Komunikasi dan Kemitraan JKN

Tindakan tersebut justru memicu kemarahan warga sekitar. Sejumlah warga berdatangan ke lokasi kejadian dan mengepung Johan Teti. Amarah warga tak terbendung, menuntut pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Situasi di sekitar terminal Halilulik pun semakin tegang dan berpotensi menimbulkan kerusuhan.

Melihat situasi yang semakin tidak terkendali, pihak kepolisian dari Polres Belu segera turun tangan. Upaya evakuasi Johan Teti sempat mengalami kendala karena banyaknya massa yang marah. Namun, dengan bantuan personel Brimob dan TNI, akhirnya pelaku berhasil dievakuasi dari rumah keluarganya sekitar pukul 11.20 WITA.

Wakapolres Belu, Kompol Lorensius, S.I.K., bersama sejumlah pejabat lainnya, termasuk Danramil Halilulik dan Camat Tasifeto Barat, turut hadir di lokasi untuk mengamankan situasi dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kehadiran tokoh agama juga membantu meredakan ketegangan.

Baca Juga:  Even Warga  Halituku Desa Naekasa  Mengeluh Tidak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Johan Teti kini telah diamankan di Mapolres Belu untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi masih menyelidiki motif di balik penyerangan tersebut dan akan memproses kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku. Kejadian ini menjadi sorotan karena melibatkan tokoh agama dan berpotensi menimbulkan konflik sosial yang lebih luas di masyarakat.

Editor: Haman Hendriques 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *