Oleh: Damas Ladolaleng (Akademisi dan Aktivis)
NTT,faktantt. Com – Sepak bola, bahasa universal yang mempersatukan, membangkitkan semangat kolektif, dan menjadi kebanggaan daerah, sayangnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) ternodai oleh tata kelola organisasi yang buruk, khususnya di Asprov PSSI NTT. Lembaga yang seharusnya menjadi penggerak kemajuan sepak bola justru dibayangi ketidakprofesionalan dan ketidaktransparanan. Kondisi ini diperparah oleh pengisian jabatan yang didasarkan pada kedekatan politik, bukan kompetensi, mengakibatkan pembinaan usia dini terabaikan, kompetisi tak konsisten, dan potensi atlet lokal tersia-siakan. Inilah realita pahit yang harus dihadapi sepak bola NTT.
Pembatalan El Tari Memorial Cup (ETMC) di Kabupaten Ende menjadi bukti nyata lemahnya tata kelola Asprov PSSI NTT. Keputusan ini, yang diambil tanpa penjelasan memadai, menimbulkan kekecewaan besar. ETMC bukan sekadar kompetisi, tetapi pesta rakyat dan wadah pembinaan talenta muda. Alasan efisiensi anggaran, permintaan akomodasi, dan situasi politik lokal di Ende, yang disampaikan Asprov, terkesan kurang transparan dan tidak didukung bukti yang kuat. Ketiadaan informasi detail mengenai komunikasi dengan tuan rumah, kesiapan teknis, dan kendala administratif semakin memperkuat kesan kurangnya transparansi.
Kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan ini berakar pada hegemoni politik yang telah lama menggurita di sepak bola NTT. Sepak bola, yang seharusnya menjadi ruang netral untuk sportivitas dan prestasi, terkontaminasi kepentingan politik kekuasaan. Dari pemilihan pengurus hingga pengelolaan anggaran, politik seringkali mendominasi, menjauhkan sepak bola dari semangat fair play. Kondisi ini menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.
Dominasi kelompok tertentu yang mengutamakan kepentingan pribadi atau politik daripada kemajuan sepak bola semakin memperparah situasi. Asprov PSSI NTT terkesan tertutup, tidak demokratis, dan anti-kritik. Klub anggota tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan penting, termasuk pemindahan lokasi ETMC dari Ende ke Kupang. Ketidaktransparanan juga terlihat dalam pelaporan pertanggungjawaban anggaran, khususnya pelaksanaan ETMC 2024 di Stadion Oepoi, Kupang. Ketidakjelasan pengelolaan dana, termasuk penjualan tiket, menimbulkan kecurigaan terhadap tata kelola keuangan yang tidak akuntabel. Ini adalah siklus buruk yang harus dihentikan.
Sepak bola harus dikelola secara “telanjang”—jujur, terbuka, dan profesional. Bukan sekadar hiburan, melainkan representasi integritas, kerja keras, dan kepercayaan publik. Tanpa transparansi, kejujuran, dan profesionalisme, sepak bola hanya menjadi panggung kepentingan sempit dan manipulasi elite. Kondisi ini mengancam masa depan sepak bola NTT.
Oleh karena itu, perubahan fundamental sangat diperlukan. Pengurus, pemerintah daerah, dan klub anggota harus berkomitmen untuk membangun fondasi yang bersih. Pembinaan usia dini harus menjadi prioritas, kompetisi harus berjalan konsisten dan adil, dan potensi atlet lokal harus dikelola secara optimal. Transparansi dalam pengelolaan anggaran mutlak diperlukan, dengan laporan yang jelas dan akuntabel. Proses pengambilan keputusan harus melibatkan semua pemangku kepentingan, menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan partisipasi. Ini adalah langkah krusial untuk menyelamatkan sepak bola NTT.
ETMC 2025 menjadi ujian besar bagi komitmen Asprov PSSI NTT untuk berbenah. Jika tidak ada perubahan signifikan, ETMC 2025 bukan solusi, melainkan awal kemunduran panjang. Pemerintah Provinsi NTT memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan tata kelola sepak bola yang bersih dan transparan. Intervensi yang tepat dan pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah hegemoni politik dan memastikan Asprov PSSI NTT menjalankan tugasnya secara profesional dan akuntabel. Ini adalah tanggung jawab bersama.
Kepercayaan publik terhadap Asprov PSSI NTT harus dibangun kembali. Ini membutuhkan komitmen nyata untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang sehat, bersih, dan bermartabat. Sepak bola NTT berpotensi besar untuk berkembang, asalkan dikelola dengan baik dan bebas dari intervensi politik yang merusak. Potensi ini harus dimaksimalkan.
Pembinaan atlet muda harus dilakukan secara sistematis dan terencana, dengan dukungan fasilitas dan pelatihan yang memadai. Kompetisi yang berkualitas dan konsisten akan menghasilkan atlet berprestasi yang mengharumkan nama NTT di kancah nasional dan internasional. Investasi pada generasi muda adalah kunci keberhasilan.
Asprov PSSI NTT harus menjadi contoh organisasi olahraga yang profesional, transparan, dan akuntabel. Ini akan menciptakan lingkungan sepak bola yang sehat dan berkelanjutan. Keteladanan ini akan menginspirasi.
Keberhasilan sepak bola NTT tergantung pada komitmen semua pihak untuk berubah dan berbenah. Jangan biarkan hegemoni politik terus merusak masa depan sepak bola di NTT. Perubahan harus dimulai dari sekarang.
Pemerintah daerah harus berperan aktif dalam mengawasi dan membina Asprov PSSI NTT. Intervensi yang tepat dan pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan korupsi. Pengawasan yang ketat akan mencegah penyimpangan.
Transparansi dalam pengelolaan anggaran mutlak diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan publik. Laporan keuangan harus dibuat secara terbuka dan mudah diakses oleh publik. Keterbukaan akan meningkatkan kepercayaan.
Partisipasi klub-klub anggota dalam proses pengambilan keputusan sangat penting untuk menciptakan organisasi yang demokratis dan akuntabel. Partisipasi akan menghasilkan keputusan yang lebih baik.
Asprov PSSI NTT harus terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pemain dan kompetisi. Pembinaan usia dini harus dijadikan prioritas utama. Pembinaan usia dini adalah investasi jangka panjang.
Kompetisi yang berkualitas dan konsisten akan menghasilkan atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama NTT di kancah nasional dan internasional. Prestasi akan meningkatkan citra NTT.
Dengan komitmen dan kerja keras dari semua pihak, sepak bola NTT dapat berkembang dan menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat NTT. Kerja keras akan membuahkan hasil.
Mari kita bersama-sama membangun sepak bola NTT yang bersih, transparan, dan berprestasi. Masa depan sepak bola NTT tergantung pada komitmen kita semua. Komitmen bersama adalah kunci keberhasilan.
Semoga sepak bola NTT akan menghiasi Indonesia dengan prestasi yang membanggakan.
Editor: Haman Hendriques

Laporkan
Redaksi










