Aksi kenakalan remaja yang meresahkan masyarakat Halilulik,Polsek Tasbar melakukan kegiatan patroli malam.
Belu, faktantt. Com- Peningkatan patroli malam yang dilakukan Polsek Tasifeto Barat (Tasbar) pasca aksi kenakalan remaja di Pasar Lama Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapat beragam respons dari masyarakat. Langkah kepolisian ini diapresiasi sebagian warga sebagai upaya proaktif mencegah kejadian serupa terulang, namun sebagian lainnya menilai perlu ada pendekatan yang lebih komprehensif. Pendapat tersebut muncul dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari orang tua, tokoh masyarakat, hingga pemuda setempat. Berkaca dari beberapa kasus kelompok anak muda yang membakar ban di jalan raya di Halilulik, Desa Naitimu, rasa aman tidak diciptakan secara tiba-tiba, melainkan melalui proses yang sistematis.
Banyak warga yang mendukung peningkatan patroli malam Polsek Tasbar. Mereka merasakan peningkatan rasa aman dan nyaman di lingkungan sekitar, khususnya di malam hari. Kehadiran polisi dianggap sebagai penangkal potensi tindakan kriminalitas dan kenakalan remaja. “Saya merasa lebih aman sekarang, terutama saat malam hari. Kehadiran polisi di jalan membuat kami lebih tenang,” ujar Ibu Maria, seorang warga Halilulik. Namun, pendapat Ibu Maria juga menekankan pentingnya kehadiran polisi bukan hanya saat kejadian, namun juga dalam pencegahan.
Sejumlah warga menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam mengatasi masalah kenakalan remaja. Mereka menekankan perlunya upaya preventif yang lebih intensif, seperti kegiatan positif bagi remaja, pembinaan karakter, dan kerjasama dengan sekolah dan keluarga. “Patroli itu penting, tapi bukan solusi tunggal. Kita perlu memberikan alternatif kegiatan positif bagi anak-anak muda kita,” kata Bapak Johan, seorang tokoh pemuda di Halilulik. Bapak Johan menambahkan, polisi harus hadir lebih proaktif, bahkan sebelum masalah muncul.
Ada pula yang menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan mendidik anak-anaknya. Mereka berpendapat bahwa masalah kenakalan remaja tidak hanya tanggung jawab polisi, namun juga menjadi tanggung jawab orang tua dan keluarga. “Orang tua harus lebih aktif mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai anak-anak berkeliaran di malam hari tanpa pengawasan,” kata Ibu Ani, salah seorang ibu rumah tangga. Ibu Ani menambahkan, pencegahan harus dimulai dari rumah.
Beberapa warga juga memberikan masukan terkait efektivitas patroli malam. Mereka menyarankan agar patroli dilakukan secara rutin dan merata, tidak hanya di tempat-tempat tertentu saja. Koordinasi yang baik dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat juga dianggap penting agar patroli dapat lebih efektif dan tepat sasaran. “Patroli harus rutin dan merata, jangan hanya di tempat yang sudah sering terjadi masalah,” kata seorang warga lainnya. Hal ini selaras dengan konsep problem solving yang harus dimiliki pihak kepolisian.
Kritik juga muncul mengenai keterlambatan respons polisi dalam beberapa kejadian sebelumnya. Hal ini dianggap perlu menjadi evaluasi internal bagi pihak kepolisian agar ke depannya dapat memberikan respon yang lebih cepat dan efektif. “Harapannya, patroli tidak hanya pasif, tetapi juga responsif terhadap laporan atau kejadian yang terjadi di lapangan,” ungkap seorang warga. Lebih lanjut, warga berharap polisi dapat menerapkan pendekatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum secara proporsional dan efektif.
Terlepas dari beragam respons tersebut, masyarakat secara umum menyambut baik upaya Polsek Tasbar dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Mereka berharap agar sinergi antara kepolisian, orang tua, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan guna menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua warga, khususnya generasi muda. Kejadian kenakalan remaja di Halilulik diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai. Pendekatan preemtif harus diutamakan, bahkan untuk masalah sekecil apapun.
Ke depannya, diharapkan terdapat kolaborasi yang lebih erat antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan solusi jangka panjang dalam mencegah kenakalan remaja. Pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengatasi akar masalah dan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak-anak muda di Halilulik. Dalam kondisi krisis, jaringan yang luas dan upaya preventif yang terintegrasi sangat penting.
Editor: Haman Hendriques

Laporkan
Redaksi










