BeritaDaerahNasionalNTTPendidikan

Bupati Belu Ungkapkan Keinginan Bangun Kampus Seni Di perbatasan, Rektor ISI Surakarta: Kami Siap Mendukung Sebagai Bentuk Komitmen

172
×

Bupati Belu Ungkapkan Keinginan Bangun Kampus Seni Di perbatasan, Rektor ISI Surakarta: Kami Siap Mendukung Sebagai Bentuk Komitmen

Sebarkan artikel ini

penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ISI Surakarta dan Pemkab Belu yang digelar secara daring.

Atambua, faktantt.com –  Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Prof. Dr. I Nyoman Sukerna, menyampaikan komitmennya dalam mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Belu untuk membangun perguruan tinggi seni di wilayah perbatasan Indonesia–Timor Leste. Hal ini disampaikan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ISI Surakarta dan Pemkab Belu yang digelar secara daring pada Senin  pagi, 16 Juni 2025.

Pada kesempatan tersebut, Rektor ISI mengawali dengan menyampaikan apresiasi kepada Bupati Belu, Willybrodus Lay, SH, atas terpilihnya kembali sebagai Bupati untuk periode kedua tahun 2025–2030.

“Selamat atas terpilihnya kembali Pak Bupati. Semoga amanah ini membawa kemajuan tidak hanya untuk masyarakat Belu, tetapi juga untuk Nusa Tenggara Timur dan Indonesia secara umum,” ujar Rektor.

Baca Juga:  PERSEBATA Menembus Batas, Dari Timur Indonesia Menuju Nusantara

Prof. Sukerna juga mengungkapkan kegembiraannya atas semangat baru dalam menjalin kembali kemitraan antara ISI Surakarta dan Pemkab Belu, yang sempat terjalin erat di periode sebelumnya, terutama melalui kegiatan seperti Festival Fulan Fehan.

“Saya melihat di masa lalu, banyak kegiatan membanggakan di Belu, meskipun sempat tertunda karena berbagai kendala. Hari ini saya senang kita bisa kembali menyatukan visi untuk pengembangan seni dan budaya,” ungkapnya.

Rektor ISI menegaskan pentingnya kehadiran perguruan tinggi seni di Kabupaten Belu untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan seni budaya lokal, khususnya di wilayah perbatasan yang menjadi beranda terdepan NKRI.

“Kami berharap ada inisiasi pendirian perguruan tinggi seni di Belu. Awalnya bisa dimulai sebagai perguruan tinggi swasta, dan ke depan bisa dinegerikan. ISI Surakarta siap mendampingi proses ini dari awal,” katanya.

Baca Juga:  Kerja Keras Pemkab Belu Raih UHC Prioritas, BPJS Kesehatan Atambua Beri Apresiasi

Lebih lanjut, Rektor menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Belu dapat merancang tim khusus untuk membentuk lembaga pendidikan seni tersebut. Ia menyampaikan bahwa ISI Surakarta juga bersedia membuka program studi di luar kampus utama (PSDKU) sebagai langkah awal ekosistem pendidikan seni di Belu.

“Kami baru mulai uji coba PSDKU di Banyuwangi dengan dua program studi. Harapannya, Belu bisa menjadi lokasi selanjutnya. Kami siap berbicara lebih lanjut untuk menyesuaikan dengan potensi daerah,” jelasnya.

Rektor juga menyinggung pentingnya fasilitasi dari pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa ISI di Belu.

Baca Juga:  Wakil Bupati Belu Dorong Pembangunan Bendungan Welikis Saat Kunjungan Sesko TNI di Kecamatan Tasifeto Timur

“Kami harap pak Bupati juga bisa mendukung riset dan kegiatan pengabdian masyarakat, serta kembali mengirimkan putra-putri daerah ke Solo untuk menempuh pendidikan seni,” imbuhnya.

Sebagai penutup, Prof. Sukerna menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya memberi manfaat bagi ISI Surakarta, tetapi juga memperkuat pelestarian warisan budaya Indonesia melalui kemitraan yang saling menguntungkan.

“Semoga kerja sama ini menjadi awal yang baik untuk kemaslahatan bersama. Kami siap mendukung sepenuhnya dengan semangat gotong royong,” pungkasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST bersama jajaran pimpinan OPD Kabupaten Belu, dan tim dari ISI Surakarta.

Editor : Haman Hendriques 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *