Zhang Zhisheng mengungkapkan kekagumannya terhadap panorama alam Belu yang memukau.
Atambua, faktantt. Com – Kabupaten Belu, daerah perbatasan Indonesia di Pulau Timor, kembali menjadi sorotan dunia. Kali ini, pujian datang dari Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Zhang Zhisheng, yang terpesona oleh keindahan alam dan kekayaan budaya Belu. Kunjungannya ke Patung Bunda Maria Segala Bangsa di Atambua pada Kamis (5/6/2025) menandai apresiasi tinggi terhadap potensi wisata daerah tersebut.
Dalam kunjungannya, Zhang Zhisheng mengungkapkan kekagumannya terhadap panorama alam Belu yang memukau. Ia menyebut keindahan alam Belu sebagai aset berharga yang perlu dikembangkan secara maksimal untuk menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Lebih lanjut, ia juga memuji kekayaan budaya lokal yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.
“Belu memiliki pemandangan yang indah, budaya yang kaya, dan posisi strategis sebagai daerah perbatasan,” ujar Zhang Zhisheng kepada awak media. Ia melihat potensi besar di sektor pariwisata, pertanian, dan perikanan yang dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Belu.
Potensi pariwisata Belu, menurut Konsul Jenderal, sangat menjanjikan. Ia merekomendasikan peningkatan investasi di sektor pariwisata untuk mendukung pengembangan destinasi wisata yang lebih berkualitas. Sebagai langkah konkret, Zhang Zhisheng mengajukan usulan untuk penambahan sekolah yang menyediakan kelas bahasa Mandarin, guna mempermudah komunikasi dengan wisatawan Tiongkok yang berpotensi besar mengunjungi Belu.
Keberadaan Patung Bunda Maria Segala Bangsa, menurut Zhang, merupakan potensi wisata religi yang luar biasa. Lokasi tersebut, dengan panorama alam yang indah, dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata rohani yang menarik minat wisatawan domestik dan internasional. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Posisi strategis Belu sebagai pintu gerbang Indonesia di Pulau Timor juga menjadi sorotan Zhang Zhisheng. Ia melihat potensi besar untuk menjadikan Belu sebagai destinasi unggulan di kawasan perbatasan, mengingat aksesibilitasnya yang relatif mudah dan keunikan budaya yang dimilikinya.
Kunjungan Konsul Jenderal Tiongkok ini bukan hanya sekadar kunjungan biasa, melainkan bentuk dukungan nyata bagi pengembangan pariwisata Belu. Salam hangat dari rakyat Tiongkok disampaikan kepada masyarakat Belu, sebagai wujud persahabatan dan harapan untuk kemajuan bersama.
Dukungan dari Tiongkok ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia di sektor pariwisata Belu. Dengan potensi yang dimiliki dan dukungan internasional, Belu siap untuk bersinar sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia Timur.
Pemerintah Kabupaten Belu pun menyambut baik kunjungan dan dukungan dari Konsul Jenderal Tiongkok. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Belu memiliki daya tarik internasional dan potensi besar untuk berkembang di sektor pariwisata.
Ke depannya, kolaborasi antara pemerintah Kabupaten Belu dan pihak-pihak terkait, termasuk investor asing, akan semakin diperkuat untuk mewujudkan visi Belu sebagai destinasi wisata kelas dunia. Dengan potensi alam, budaya, dan posisi strategisnya, Belu memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata favorit di Indonesia Timur.
Melalui pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, diharapkan Belu dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya. Kunjungan Konsul Jenderal Tiongkok ini menjadi momentum penting bagi percepatan pembangunan dan kemajuan Kabupaten Belu.
Editor : Haman Hendriques