BeritaDaerahKesehatanNTT

Belu Perangi Stunting: Vicente Hornai: Musrembang Tematik Jadi Momentum Aksi Konvergensi

68
×

Belu Perangi Stunting: Vicente Hornai: Musrembang Tematik Jadi Momentum Aksi Konvergensi

Sebarkan artikel ini

Vicente Hornai Gonsalves, ST, ini menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis dan terintegrasi dalam penanggulangan stunting.

Atambua, faktantt.com – Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan komitmen serius dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Hal ini diwujudkan melalui pelaksanaan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Tematik Stunting Kabupaten Belu Tahun 2025 yang berlangsung di Aula BP4D, Selasa (3/6/2025). Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST, ini menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis dan terintegrasi dalam penanggulangan stunting.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat prevalensi stunting di Kabupaten Belu sebesar 48,1%, sementara data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menempatkan Belu pada peringkat keempat tertinggi di Nusa Tenggara Timur dengan angka 44,3%. Meskipun angka tersebut menunjukkan tren penurunan, target penurunan stunting pada tahun 2025 sebesar 42,5% dan 41% pada tahun 2026 masih memerlukan upaya yang lebih intensif dan terarah.

Baca Juga:  Tepati Janji, Willybrodus Lay Akan Jalankan Program Pengobatan Gratis Pekan Depan

Wakil Bupati Belu, dalam sambutannya, menekankan pentingnya aksi konvergensi dalam pencegahan dan penurunan stunting, sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri. Fokus utama tahun 2025 meliputi refocusing kelompok sasaran, penguatan peran kecamatan, transformasi digital dalam pendataan dan pemantauan, serta perubahan indikator kinerja layanan aksi konvergensi.

Musrembang Tematik Stunting ini menjadi wadah penting bagi para pemangku kepentingan, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa. Forum ini memfasilitasi kolaborasi dan koordinasi dalam merumuskan strategi menyeluruh untuk mengatasi berbagai faktor penyebab stunting. Faktor-faktor tersebut meliputi akses layanan kesehatan ibu dan anak, ketersediaan pangan bergizi, serta edukasi mengenai pola makan seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat.

Baca Juga:  Pemkab Belu Raih Apresiasi Komnas Perempuan atas Komitmennya dalam Perlindungan Perempuan

Wabup Vicente Hornai Gonsalves juga mendorong agar kegiatan serupa terus dilaksanakan di tingkat desa dan kecamatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa solusi yang dirumuskan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di setiap wilayah. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program ini.

Kegiatan Musrembang Tematik Stunting dihadiri oleh para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, kepala puskesmas, perwakilan universitas, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga pendamping pembangunan di Kabupaten Belu. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam upaya penanggulangan stunting.

Baca Juga:  Wakil Bupati Belu Pantau Ketahanan Pangan dan Berikan Edukasi kepada Petani di Tasifeto Barat

Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak, diharapkan rencana aksi yang dihasilkan dari Musrembang Tematik Stunting dapat diimplementasikan secara efektif. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan dan mewujudkan generasi masa depan Kabupaten Belu yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Pemerintah Kabupaten Belu berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program penurunan stunting. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mewujudkan Kabupaten Belu yang bebas dari stunting.

Editor : Haman Hendriques 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *