Refleksi Program Pengendalian Terpadu HIV dan AIDS di Gedung Wanita Betelalenok.
Belu, faktantt. Com- Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST., secara resmi membuka Pertemuan Refleksi Program Pengendalian Terpadu HIV dan AIDS di Gedung Wanita Betelalenok, Atambua, Selasa, 27 Mei 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, organisasi masyarakat sipil, tenaga kesehatan, dan para relawan yang selama ini aktif terlibat dalam program pengendalian HIV dan AIDS di Kabupaten Belu.
Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pengendalian HIV dan AIDS yang telah berjalan selama periode tertentu. Evaluasi ini mencakup capaian program, kendala yang dihadapi, serta keberhasilan strategi yang telah diterapkan. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar perumusan strategi dan rencana aksi yang lebih efektif dan terarah untuk masa mendatang.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Belu menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Belu. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak untuk mencapai hasil yang optimal. Kerja sama yang erat antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat krusial dalam upaya menekan angka penyebaran HIV dan AIDS.
Salah satu fokus utama pertemuan ini adalah upaya pengurangan stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV dan AIDS. Stigma dan diskriminasi masih menjadi hambatan besar dalam upaya pencegahan dan pengobatan HIV dan AIDS. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih intensif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang HIV dan AIDS, serta membangun empati dan dukungan bagi para penderita.
Pertemuan juga membahas strategi peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pengobatan HIV dan AIDS. Ketersediaan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam penanggulangan HIV dan AIDS. Upaya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai juga menjadi fokus pembahasan.
Selain itu, dibahas pula pentingnya peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS. Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penularan HIV dan AIDS, serta promosi perilaku hidup sehat, sangat penting untuk mencegah penyebaran virus ini. Kampanye edukasi dan sosialisasi yang masif dan terarah menjadi salah satu strategi yang diusulkan.
Pertemuan refleksi ini diharapkan mampu menghasilkan rencana aksi yang komprehensif dan terukur untuk pengendalian HIV dan AIDS di Kabupaten Belu. Rencana aksi ini akan menjadi pedoman bagi seluruh pihak dalam melaksanakan program pengendalian HIV dan AIDS di masa mendatang. Komitmen bersama dan sinergi antar berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan berakhirnya pertemuan ini, diharapkan Kabupaten Belu dapat semakin maju dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Komitmen bersama dan kerja keras seluruh pihak akan membawa Kabupaten Belu menuju masyarakat yang lebih sehat, bebas stigma, dan peduli terhadap sesama.
Editor : Haman Hendriques