Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonzalves, secara resmi membuka Forum Konsultasi Publik RPJMD Tahun 2025-2029.
Atambua, faktantt.com – Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonzalves, secara resmi membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Belu Tahun 2025-2029, Kamis (22/5/2025). Forum ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pimpinan perangkat daerah, tim ahli penyusun RPJMD, akademisi, LSM, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha. Tujuan utama forum ini adalah menyerap aspirasi publik dan merumuskan prioritas pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat Belu.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Vicente Hornai Gonzalves menekankan pentingnya RPJMD sebagai peta jalan pembangunan Kabupaten Belu menuju visi “Belu yang Berkualitas, Mandiri, Harmonis, Demokratis, dan Berbudaya”. Beliau menegaskan bahwa dokumen ini bukan sekadar administratif, melainkan panduan strategis untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Forum konsultasi publik ini dirancang sebagai wadah partisipatif untuk memastikan rencana pembangunan selaras dengan aspirasi masyarakat.
Salah satu isu krusial yang menjadi fokus utama adalah penyediaan air bersih. Wakil Bupati menyadari bahwa krisis air bersih di Kabupaten Belu bukan hanya masalah infrastruktur, melainkan juga menyangkut keadilan sosial dan harkat martabat manusia. “Penyediaan air baku bukanlah pilihan, melainkan kewajiban negara,” tegas Vicente. Pemerintah Kabupaten Belu berkomitmen untuk mengatasi permasalahan ini secara komprehensif dan berkelanjutan.
Selain akses air bersih, transformasi digital dalam layanan pemerintahan juga menjadi sorotan penting. Wakil Bupati menekankan pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas pelayanan publik. Transformasi digital dianggap sebagai prasyarat menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Inovasi teknologi diharapkan mampu mempermudah akses informasi dan layanan bagi masyarakat.
Kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN), guru, dan tenaga kesehatan juga menjadi perhatian serius. Pemerintah Kabupaten Belu berencana meningkatkan tambahan penghasilan bagi ketiga kelompok tersebut agar lebih proporsional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja aparatur dalam memberikan pelayanan publik yang prima. Motivasi yang tinggi diyakini akan berdampak positif pada kualitas pelayanan.
Pemerintah Kabupaten Belu juga berencana menjadikan Atambua sebagai “Central Festival of Timor” untuk memperkuat identitas lokal dan meningkatkan sektor pariwisata. Inisiatif ini diharapkan mampu menarik wisatawan domestik dan mancanegara, sekaligus memperkuat diplomasi budaya lintas negara. Atambua sebagai pusat festival akan menjadi simpul strategis pariwisata di kawasan perbatasan.
Forum konsultasi publik ini menghasilkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan. Kesepakatan ini akan menjadi dasar penyempurnaan dokumen RPJMD. Wakil Bupati Vicente Hornai Gonzalves menekankan pentingnya kolaborasi dan gotong royong dari seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan Kabupaten Belu. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh gotong royong dari semua elemen untuk membangun Belu yang kita impikan,” ujarnya.
Partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat dalam forum ini menunjukkan komitmen bersama untuk membangun Kabupaten Belu yang lebih baik. Rancangan RPJMD yang telah disempurnakan berdasarkan masukan dari forum ini akan menjadi acuan bagi pembangunan Kabupaten Belu selama lima tahun ke depan. Harapannya, RPJMD ini akan menjadi instrumen efektif untuk mewujudkan visi Belu yang berkualitas, mandiri, harmonis, demokratis, dan berbudaya.
Proses penyusunan RPJMD ini menandai langkah penting dalam perencanaan pembangunan jangka panjang Kabupaten Belu. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan rencana pembangunan yang dihasilkan akan lebih komprehensif, responsif, dan berkelanjutan. Partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Kabupaten Belu.
Keberhasilan pembangunan Kabupaten Belu sangat bergantung pada sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Komitmen bersama untuk mewujudkan visi pembangunan yang telah ditetapkan menjadi faktor penentu keberhasilan. Dengan semangat gotong royong, diharapkan Kabupaten Belu dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam lima tahun mendatang.
Editor : Haman Hendriques