Atambua, faktantt. Com – Pemerintah Kabupaten Belu menerima apresiasi tinggi dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) atas komitmen dan dukungan aktif dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Komisioner Komnas Perempuan, Yuni Asriyanti, saat kunjungan kerja ke Kabupaten Belu pada Kamis, 22 Mei 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian Akademi Penghapusan Kekerasan Seksual yang diselenggarakan di Atambua.
Yuni Asriyanti diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Belu, Johanes Andes Prihatin, SE., M.Si., di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut, Yuni menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan keterbukaan Pemkab Belu dalam mendukung program penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Apresiasi ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen nyata Pemkab Belu dalam upaya melindungi hak-hak perempuan.
Komnas Perempuan, lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Perpres No. 181 Tahun 1998 (terakhir diperbarui tahun 2024), memiliki mandat utama untuk mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan mempromosikan hak asasi perempuan di Indonesia. Akademi Penghapusan Kekerasan Seksual di Atambua merupakan implementasi dari Undang-Undang No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
Pelatihan dalam akademi tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas aparat penegak hukum, lembaga layanan pemerintah, dan komunitas dalam menangani kasus kekerasan seksual. Peserta pelatihan berasal dari Kabupaten Belu dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), sebagai bagian dari uji coba akademi yang telah dilaksanakan di tujuh provinsi sejak tahun 2023. Pemkab Belu dinilai aktif berpartisipasi dan mendukung kegiatan ini.
Apresiasi Komnas Perempuan ini tidak hanya diberikan atas partisipasi dalam Akademi Penghapusan Kekerasan Seksual, tetapi juga atas komitmen berkelanjutan Pemkab Belu dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah perbatasan. Komitmen ini tercermin dalam berbagai kebijakan dan program yang telah dan akan dijalankan oleh Pemkab Belu.
“Kerja sama yang baik antara Pemkab Belu dan berbagai pihak terkait dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan sangat penting,” ujar Yuni Asriyanti. Ia menekankan pentingnya kolaborasi yang berkelanjutan untuk memastikan keberhasilan program penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Belu, Johanes Andes Prihatin, menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Komnas Perempuan. Ia menegaskan komitmen Pemkab Belu untuk terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan melindungi hak-hak perempuan di wilayahnya. Pemkab Belu berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas aparat dan lembaga terkait dalam menangani kasus kekerasan seksual.
Pemkab Belu berencana mengintegrasikan materi dan hasil pelatihan akademi ke dalam kebijakan dan program pembangunan daerah. Langkah ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan upaya penghapusan kekerasan seksual dan menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak di Kabupaten Belu.
Keberhasilan program ini bergantung pada komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait akan menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan setara bagi perempuan dan anak di Kabupaten Belu.
Apresiasi dari Komnas Perempuan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Pemkab Belu dan daerah lain untuk terus meningkatkan upaya perlindungan perempuan dan anak. Komnas Perempuan siap mendukung penuh Pemkab Belu dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Editor : Haman Hendriques