DaerahNasionalNTTPertanian

Sesko TNI Apresiasi Keberhasilan Panen Raya di Tasifeto Timur, Kabupaten Belu

22
×

Sesko TNI Apresiasi Keberhasilan Panen Raya di Tasifeto Timur, Kabupaten Belu

Sebarkan artikel ini

panen raya di Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Atambua, faktantt. Com– Komandan Sesko TNI, Laksamana Pertama TNI Arif Widianto, S.A.B., M.Tr.(Han), CHRMP., memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan panen raya di Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 21 Mei 2025. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata kontribusi masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kegiatan panen raya tersebut merupakan bagian dari Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Pasis Dikreg 53 Sesko TNI dengan tema “Penguatan Pertahanan Wilayah Perbatasan Melalui Kolaborasi Pentahelix untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan”.

Kehadiran Komandan Sesko TNI di lokasi panen raya tersebut menandakan pentingnya peran lembaga pendidikan tertinggi TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Sesko TNI, sebagai lembaga yang menyiapkan perwira tinggi TNI, Polri, dan perwakilan negara sahabat untuk menduduki posisi strategis, turut berperan aktif dalam mengamati dan menganalisis kondisi wilayah perbatasan, termasuk potensi dan tantangan dalam pengembangan sektor pertanian.

Baca Juga:  Bahas Langkah Strategis Bupati Belu Audiensi dengan Menteri Desa PDT

Dalam sambutannya, Komandan Sesko TNI menyampaikan kekagumannya atas kerja keras para petani di Kecamatan Tasifeto Timur. Ia menekankan bahwa keberhasilan panen raya ini merupakan wujud nyata kontribusi masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya di wilayah perbatasan. Kerja keras para petani, mulai dari persiapan lahan hingga panen, patut diapresiasi dan didukung sepenuhnya.

Pemilihan Kabupaten Belu, khususnya Kecamatan Tasifeto Timur, sebagai lokasi KKDN tahun ini didasarkan pada pertimbangan strategis. Wilayah perbatasan memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan negara dan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, observasi langsung di lapangan menjadi sangat penting untuk memahami kondisi riil dan merumuskan strategi pengembangan yang tepat.

Konsep kolaborasi Pentahelix yang diusung dalam KKDN ini melibatkan lima unsur penting, yaitu Pemerintah Daerah, TNI-Polri, Akademisi (Universitas Pertahanan), Media Massa, dan Pelaku Usaha. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang optimal dalam mendukung pengembangan sektor pertanian di wilayah perbatasan.

Baca Juga:  Pemkab Belu Apresiasi Sinergi BPJS Kesehatan dengan Media: Informasi Jaminan Kesehatan Nasional Semakin Meluas

Hasil dari kunjungan dan observasi lapangan selama KKDN akan dirumuskan dalam bentuk analisis dan rekomendasi strategis. Rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat sebagai masukan penting dalam pengambilan kebijakan strategis nasional terkait pertahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan.

Komandan Sesko TNI berharap Kabupaten Belu dapat menjadi salah satu lumbung padi nasional yang kuat dan mandiri di masa mendatang. Potensi pertanian yang dimiliki daerah ini perlu terus dikembangkan dan didukung dengan berbagai program dan kebijakan yang tepat sasaran.

Panen raya di Desa Umaklaran juga menjadi momentum penting untuk menunjukkan kepada publik bahwa wilayah perbatasan, seperti Tasifeto Timur, memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian. Keberhasilan panen ini diharapkan dapat memotivasi petani lain dan mendorong peningkatan produksi pertanian di wilayah tersebut.

Baca Juga:  Tais Belu Guncang Ibu kota,Istri Menteri PDT  Beri Apresiasi,Ny Vivi lay : Ini Identitas dan jati Diri masyarakat Belu 

Keberhasilan panen raya ini tidak terlepas dari dukungan dan sinergi berbagai pihak. Oleh karena itu, perlu adanya komitmen yang kuat dari semua pemangku kepentingan untuk terus mendukung dan mengembangkan sektor pertanian di wilayah perbatasan agar kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah semakin meningkat.

Sesko TNI berkomitmen untuk terus mendukung program ketahanan pangan nasional, termasuk di wilayah perbatasan. Lembaga ini akan terus berperan aktif dalam memberikan masukan dan rekomendasi strategis berdasarkan hasil observasi dan analisis lapangan untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdaulat dalam bidang pangan.

Editor: Haman Hendriques 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *