BeritaDaerahHukrimNasionalNTT

Era Baru Tanpa Preman: Kapolri Berangus Pungli dan Intimidasi

8
×

Era Baru Tanpa Preman: Kapolri Berangus Pungli dan Intimidasi

Sebarkan artikel ini

(foto :Dok istimewa)

JAKARTA, faktantt.Com – Indonesia memasuki era baru dalam pemberantasan premanisme. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin operasi besar-besaran yang berhasil menangkap ratusan preman di berbagai wilayah Indonesia. Operasi ini menargetkan pelaku pungutan liar (pungli), intimidasi, dan berbagai bentuk kejahatan lainnya yang dilakukan oleh kelompok preman.

Langkah tegas Kapolri ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Selama bertahun-tahun, aksi premanisme telah meresahkan warga, mengganggu ketertiban umum, dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Kejahatan jalanan yang dilakukan preman, seperti pemerasan terhadap pedagang kaki lima, sopir angkutan umum, dan warga biasa, telah menimbulkan rasa takut dan ketidakamanan.

Operasi yang dilakukan oleh kepolisian melibatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait. Strategi terpadu yang diterapkan berhasil membongkar jaringan premanisme di berbagai daerah. Penangkapan ratusan preman merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Baca Juga:  Perkuat Sinergi Pemda dan BPJS,Wakil Bupati Belu Pimpin Rapat Forum Komunikasi dan Kemitraan JKN

Para preman yang ditangkap akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Bukti-bukti yang telah dikumpulkan oleh kepolisian akan menjadi dasar dakwaan di pengadilan. Polisi berkomitmen untuk menuntaskan kasus-kasus tersebut hingga tuntas, agar para pelaku kejahatan mendapat hukuman yang setimpal.

Selain penindakan hukum, pemerintah juga fokus pada pencegahan. Program-program pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi diharapkan dapat mengurangi akar permasalahan premanisme. Angka pengangguran dan kemiskinan yang tinggi kerap menjadi faktor pendorong munculnya premanisme.

Baca Juga:  Even Warga  Halituku Desa Naekasa  Mengeluh Tidak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Kapolri menekankan bahwa pemberantasan premanisme akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Tidak akan ada toleransi bagi siapa pun yang terlibat dalam kegiatan premanisme, berapa pun skalanya. Komitmen untuk menciptakan Indonesia yang bebas dari premanisme menjadi prioritas utama.

Pencegahan juga dilakukan melalui peningkatan patroli dan pengawasan di wilayah-wilayah rawan premanisme. Kerja sama antara kepolisian dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan operasi ini. Masyarakat diimbau untuk aktif melaporkan setiap tindakan premanisme yang mereka temui.

Operasi ini merupakan bukti nyata keberhasilan strategi represif dan preventif dalam mengatasi premanisme. Pemerintah tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada upaya pencegahan agar premanisme tidak kembali muncul di masa depan. Indonesia berharap untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi setiap warganya.

Baca Juga:  Laporan Kinerja APBN di KPPN Atambua Triwulan I 2025 Terjaga Solid

Suksesnya operasi ini diharapkan akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberantas premanisme. Kerja sama yang solid antara kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan upaya jangka panjang dalam memberantas kejahatan ini.

Ke depan, pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan pengembangan strategi pemberantasan premanisme agar lebih efektif dan efisien. Komitmen untuk menciptakan Indonesia yang aman dan kondusif bagi seluruh warganya akan terus diperkuat.

Editor : Haman Hendriques 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *