BeritaDaerahHukrimNTT

Proyek Irigasi Miliaran Rupiah yang Dikerjakan CV Nusa Dua di Belu Rusak, Kontraktor Kerja Asal Jadi

54
×

Proyek Irigasi Miliaran Rupiah yang Dikerjakan CV Nusa Dua di Belu Rusak, Kontraktor Kerja Asal Jadi

Sebarkan artikel ini

Kerusakan Proyek Irigasi di Desa Lawalutolus

Belu, faktantt.Com– Proyek irigasi Bubur Laran di Desa Lawalu Tolus, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, senilai Rp 2.062.540.400, menuai kontroversi. Bangunan irigasi yang dikerjakan oleh CV Nusa Dua, pimpinan Hendrik Oematan, mengalami kerusakan parah dan dinilai gagal memenuhi fungsinya. Pantauan awak media di lokasi pada Kamis, 8 Mei 2025, menunjukkan kondisi memprihatinkan.

Saluran utama irigasi runtuh dan menutupi saluran air yang baru saja selesai dibangun. Tekstur bangunan yang buruk menguatkan dugaan adanya pengabaian aspek kualitas oleh kontraktor. Bukan hanya saluran utama, bangunan beronjong di tepi kali juga rusak dan miring, mengancam keselamatan infrastruktur tersebut jika terjadi banjir.

Ironisnya, irigasi yang menelan biaya miliaran rupiah ini justru gagal memenuhi kebutuhan air para petani. Sejumlah lahan pertanian mengalami gagal panen akibat kekurangan air. Kondisi ini diperburuk oleh rusaknya bendung beronjong yang hanyut terbawa banjir.

Baca Juga:  Pelatihan Kepemimpinan Administrator di Belu: Wabup Tekankan Pentingnya Pelayanan Publik

Saat awak media mengunjungi lokasi, warga setempat terlihat berupaya membendung aliran air dengan cara seadanya, menggunakan batu, daun, terpal, dan karung. Upaya ini telah dilakukan berulang kali karena seringnya terjadi banjir. Namun, debit air yang masuk ke saluran irigasi tetap minim, bahkan kurang dari setengah tinggi saluran. Minimnya debit air ini menyulitkan petani dalam mengairi lahan pertanian mereka.

Pembangunan beronjong yang asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi turut menjadi penyebab kerusakan. Konstruksi yang lemah membuat beronjong tersebut mudah rusak dan terendam saat banjir. Kondisi ini menunjukkan adanya dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek irigasi tersebut.

Baca Juga:  Bupati Belu Komitmen Tarian Likurai Belu Kembali Memukau di Panggung Dunia

Kegagalan proyek irigasi Bubur Laran menimbulkan kerugian besar bagi para petani di Desa Lawalu Tolus. Mereka kehilangan hasil panen dan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Peristiwa ini menjadi sorotan tajam atas pengawasan dan kualitas pelaksanaan proyek infrastruktur di Kabupaten Belu.

Pemerintah Kabupaten Belu perlu segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab kerusakan irigasi dan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab. Selain itu, dibutuhkan solusi cepat untuk memperbaiki infrastruktur irigasi agar para petani dapat kembali bercocok tanam dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga dalam pengelolaan proyek infrastruktur di masa mendatang. Pentingnya pengawasan yang ketat dan penegakan kualitas dalam setiap tahapan proyek perlu diprioritaskan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Baca Juga:  Bupati Belu, Willybrodus Lay, Lantik Kepengurusan Baru TP PKK Belu Periode 2025-2030

Masyarakat setempat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka menuntut pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek irigasi Bubur Laran dan meminta perbaikan infrastruktur yang memadai.

Kecemasan warga semakin meningkat mengingat musim hujan masih berlangsung. Kerusakan irigasi yang parah berpotensi menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi para petani jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, respon cepat dan solusi yang tepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ini.

Kejadian ini seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan pengelolaan proyek infrastruktur di daerah. Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan proyek sangat penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan memastikan penggunaan anggaran yang efektif dan efisien.

editor: Haman Hendriques

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *