Tolak Mobil Dinas Baru, Bupati Belu Pilih Sejahterakan Rakyat.
Atambua,faktantt.com – Langkah berani Bupati Belu, Willybrodus Lay, dalam menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya telah menuai apresiasi dari berbagai pihak.
Lau Dedi, alumni Universitas Mitra Karya, pengamat politik, dan penggiat media sosial, menilai langkah ini sebagai bentuk kebijakan pro rakyat. “Itu adalah bentuk kebijakan pro rakyat, sebab beliau bukan sekedar menolak, tapi mengalihkan anggaran mobil dinas itu untuk program sosial seperti membiayai program pelayanan publik dan kebutuhan masyarakat,” ujar Dedi.
Dedi juga menilai bahwa sikap Willy Lay menolak mobil dinas dan memilih tetap memakai mobil lama miliknya untuk aktifitas kerja bukan bentuk pencitraan, justru itu adalah bentuk komitmen konkret kebijakan berpihak atau pro rakyat. “Sebagai pemimpin di Belu, Willy Lay memberi contoh hidup sederhana, sekaligus secara empiris mengimplementasikan instruksi Presiden Prabowo untuk melakukan efisiensi anggaran,” tambah Dedi.
Senada dengan Dedi, Ketua DPRD Kabupaten Belu, Theodorus Feby Djuang melalui pesan WhatsApp, menyatakan apresiasinya atas langkah berani Bupati Willy. “Sangat mengapresiasi Ini langkah yang harus kita contohi. Anggaran belanja mobil dinas ini di tetapkan dalam APBD tahun 2025 yang mana pembahasannya di lakukan bersama Bupati sebelumnya. Jadi jelas bahwa Bupati sebelumnya yang menginginkan mobil baru tersebut. Namun kita bersyukur kalau Bupati terpilih menolak pengadaan mobil baru karena juga pasti bukan sekedar anggaran beli mobil saja tapi juga biaya perawatannya bertambah.”
Untuk diketahui, Bupati Belu, Willybrodus Lay, menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya. Keputusan ini diambil setelah melakukan evaluasi terhadap anggaran yang dialokasikan untuk pembelian mobil dinas bagi Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah (Sekda).
Bupati Willy menjelaskan bahwa anggaran yang direncanakan untuk pengadaan mobil dinas mencapai Rp2,3 miliar itu akan diprioritaskan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat seperti pembangunan sumur bor, pembukaan lahan, serta berbagai kegiatan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Editor : Haman Hendriques

Laporkan
Redaksi










