Atambua,faktantt.com- Ratusan umat Gereja Katolik dari Paroki St Adolfus Halilulik, Keuskupan Atambua memaknai penderitaan Yesus Kristus dengan mengikuti pertunjukan tablo jalan salib hidup yang dipentaskan pada Jumat (18/4/2025) pagi.
Prosesi jalan salib hidup yang diperankan oleh para orang muda Katolik (OMK) itu, dimulai dari pelataran gereja katolik St Adolfus halilulik , kemudian menuju Gua Maria Lordes Halilulik.
Sekitar pukul 8.00 kurang, para umat dengan setelan hitam-hitam tanda kedukaan mulai berduyun-duyun berjalan memasuki lorong Gua Lordes Halilulik .
Di bawah mendung langit kelabu dengan sedikit ampas gemercik rintik gerimis, tablo itu dimulai. Tatapan mata khusyuk dari umat seketika menyoroti panggung pertunjukan.
Para prajurit Romawi dengan seragam lengkap tombak dan perisai pun tiba-tiba berlari memecah ketenangan seusai Yesus menandaskan doanya kepada Bapa.
Tanpa berpikir panjang, para prajurit langsung menangkap sosok Yesus lalu membawanya ke Gubernur Romawi, Pontius Pilatus, untuk diadili dan diberikan hukuman mati lewat penyaliban.
Sorotan tatapan para umat belum beralih. Mata mereka masih tertuju pada tokoh Yesus yang perlahan ditarik dan disiksa dengan cambuk.
Pendalaman serta penjiwaan peran yang dimainkan sosok Yesus dengan penuh penghayatan sangat membuat perasaan umat paroki St. Adolfus Halilulik terenyuh.
Lakon terus berlanjut dan sebuah salib telah berada di pundak Yesus. Ia pun berjalan memikul salib tersebut sembari diiringi siksaan demi siksaan serta madah lantunan nada minor menuju Golgota.
Pada beberapa perhentian, linangan air mata umat tak terbendung. Isak tangis haru itu kemudian menuntun langkah penderitaan Yesus hingga wafat di atas kayu salib yang terpancang tepat di depan pintu gereja.
Editor : Haman Hendriques